Foto dan deskripsi Shiitake (Lentinula edodes)

Shiitake Shiitake (Lentinula edodes)

Sistematik:
  • Departemen: Basidiomycota (Basidiomycetes)
  • Subbagian: Agaricomycotina
  • Kelas: Agaricomycetes (Agaricomycetes)
  • Subkelas: Agaricomycetidae
  • Ordo: Agaricales (Agaric atau Lamellar)
  • Keluarga: Omphalotaceae
  • Genus: Lentinula
  • Melihat: Edodes Lentinula (Shiitake)

atau

Edodes Lentinus

Shiitake (edodes Lentinula)ShiitakeShiitake - (Lentinula edodes) telah menjadi kebanggaan pengobatan dan masakan Tiongkok selama ribuan tahun. Di zaman kuno itu, ketika koki juga seorang dokter, shiitake dianggap sebagai cara terbaik untuk mengaktifkan "Ki" - kekuatan kehidupan batin yang beredar di tubuh manusia. Selain shiitake, kategori jamur obat termasuk maitake dan reishi. Orang Cina dan Jepang menggunakan jamur ini tidak hanya sebagai obat, tapi juga sebagai makanan lezat.

Deskripsi:

Secara eksternal shiitake menyerupai padang rumput champignon: bentuk tutupnya berbentuk payung, di atasnya berwarna cokelat krem ​​atau cokelat tua, licin atau tertutup sisik, tetapi pelat di bawah tutupnya lebih terang.

Sifat penyembuhan:

Bahkan di zaman kuno, mereka tahu bahwa jamur secara signifikan meningkatkan potensi pria, membantu menurunkan suhu tubuh, membersihkan darah dan merupakan agen profilaksis melawan pengerasan arteri dan tumor. Sejak tahun 60-an, shiitake telah menjadi sasaran penelitian ilmiah intensif. Misalnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 9 g shiitake kering (setara dengan 90 g segar) per minggu mengurangi kadar kolesterol pada 40 lansia sebesar 15% dan pada 420 wanita muda sebesar 15%. Pada tahun 1969, para peneliti di National Research Center di Tokyo mengisolasi polisakarida lentinan dari shiitake, yang sekarang menjadi obat farmakologis terkenal yang digunakan dalam pengobatan gangguan sistem kekebalan dan kanker. Pada 1980-an, di beberapa klinik di Jepang, pasien dengan hepatitis B menerima setiap hari selama 4 bulan 6 g obat yang diisolasi dari miselium shiitake - LEM. Semua pasien mengalami kelegaan yang signifikan, dan pada 15 tahun virus itu benar-benar tidak aktif.

Selain itu, pengalaman di beberapa negara, misalnya Belanda, telah menunjukkan bahwa Shiitake dapat dibiakkan secara artifisial jauh di luar habitat aslinya.


$config[zx-auto] not found$config[zx-overlay] not found